Koran Weekend

Ads 468x60px

Sabtu, 19 Januari 2013

wajah baru, semangat baru


Madrasah Diniyah MA Nurul Jadid (MANJ) mengadakan Pelantikan  organisasi Jam’iyah Murid Diniyah (Jamudin) untuk pertama kalinya rabu malam lalu (19/12), Yang dihadiri oleh seluruh murid madrasah Diniah MANJ, beberapa pengurus pesantren, guru-guru diniyah dan kepala Madrasah Dinyah yakni Bpk.Misbahul Munir ,M.Pd.I, M.S.I.
Seperti diketehaui, jamudin merupakan sebuah organisasi yang berada di bawah naungan Madrasah Diniyah MANJ. Yang bertujuan memberikan wadah bagi murid Madrasah Diniah MANJ untuk melaksanakan program-program yang dapat mendukung kegiatan yang terdapat di Madrasah Diniah itu sendiri.
Koordinator Madrasah diniyah MANJ Bpk.Ponirin Mika , M.Pd.I mengatakan dengan adanya diniyah ini, kita sebagai pengurus bukan  untuk melantik para pengurus tersebut, “disamping itu, kita semua,khususnya peserta didik dapat mengenal beberapa pengurus penting yang ada dalam kepengurusan Madrasah Diniyah Nurul Jadid”, tambahnya.
 Selain itu, beliau menjelaskan bahwa dinyah yang ada di sekolah ini telah berjalan 70% yang di kontrol langsung oleh kepala sekolah Madrasah Aliyah Nurul Jadid. beliau berharap, dengan banyaknya program yang akan diselenggarakan oleh organisasi Jamudin dapat terealisasi dan mendapat kemudahan dari kepala Madrasah Diniyah sendiri. seperti, memerlukan dana, fasilitas dll.
Visi madrasah diniyah
Dalam acara tersebut, Tausiyah yang disampaikan oleh kepala dinyah bahwa tentang  visi(impian) dari Madrasah Diniyah itu sendiri  yang berisi “ pertama memahami furudul aini’ah, kedua membaca kitab kuning Ketiga interpretasi tentang kitab kuning yang mana bisa kita gagas dalam forum Batsul Masa’il”,
Beliau menambahkan pemahaman, kebanyaan santri  saat ini banyak bicara dan sedikit dasar, atau bisa dikatakan tafsirnya terlalu banyak dan penurunan terhadap ketertarikan mempelajari ilmu alat. resiko tersebut bisa kita rasakan saat menjadi mahasiswa yang mana, disaat kebanyaan para siswa mengambil literatul –literatul barat yang saat ini banyak di ubah. seperti halnya masalah konstitusi agama, banyak kalangan kita yang mengambil dasar dari barat. Padahal, dalam kitab kuning sudah banyak diterangkan oleh nabi ketika beliau berada di Madinah,Itulah mengapa membaca kitab kuning itu penting.
Harapan terakhir dari kepala Madrasah Diniyah menyebutkan bahwa manusia mempunyai beragam kecerdasan, semisal dalam segi kognitif,psikomotorik, sinertetik dll. Namun kemampuan yang paling berengaruh  ialah emosional kita. Dengan adanya impian tersebut semoga kita semua menjadi manusia yang ulul albab. (aiq/zen)


0 komentar:

Posting Komentar